Tubuhnya yang kecil dan wajahnya yang pas-pasan membuat orang tak menyangka Mustofa menjadi gigolo. Rupanya pria yang kini tinggal di Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto itu sudah sekitar dua tahun membuka jasa pijat plus.
“Rata-rata pelanggannya STW (setengah tua) dan janda,” kata Mustofa saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Senin (10/2/2020).
Ia menuturkan, tidak semua pelanggan meminta layanan plus-plus darinya. Namun dia mempunyai trik agar wanita paruh baya tergoda.
“Saya datang ke rumah konsumen. Kebanyakan di luar Kabupaten Mojokerto. Plus-plusnya tergantung konsumen, kalau minta lanjut ya saya layani,” terangnya.
Mustofa mematok tarif maksimal Rp 300 ribu untuk sekali pijat plus berhubungan suami istri. “Ada yang bayar Rp 100, Rp 200 ribu, paling banyak Rp 300 ribu,” ungkapnya.
Meski tubuhnya kecil, Mustofa mengklaim mampu melayani wanita pelanggannya selama 25 menit untuk sekali berhubungan suami istri. Agar tahan lama, pria yang akrab disapa Putra ini mengaku meminum ramuan Jawa.
“Ramuan jawanya cuman kunyit dihaluskan lalu dicampur sama telur ayam kampung,” cetusnya.
Kapolres Mojokerto AKBP Feby Dapot Parlindungan Hutagalung membenarkan Mustofa berprofesi sebagai tukang pijat plus. Menurut dia, rata-rata pelanggannya wanita paruh baya.
“Dia memberi pelayanan ke ibu-ibu pijat plus seks. Sudah dua tahun jadi tukang pijat plus,” tandasnya.