operasi akibat luka tusuk yang dialaminya di Pandeglang, Banten, kemarin
(Kamis, 10/10/2019) cukup memprihatinkan.
dialaminya kelihatannya lebih parah di bagian dalam, sehingga darah
tidak langsung mengucur, tetapi tertahan oleh jaringan kulit perut.
Selanjutnya, gunting yang digunakan penyerang, Syahril Alamsyah alias Abu Rara, juga mengenai usus.
Akibatnya, usus Wiranto terluka serius dan harus dipotong sebelum
disambung kembali dalam operasi yang berlangsung selama tiga jam, Kamis
malam.
Wiranto masih tidak bisa banyak bergerak. Sekujur tubuhnya dipasang
berbagai alat monitor kedokteran untuk berbagai keperluan. Demikian juga
dengan jemari.
Wiranto tidak mengenakan pakaian, hanya ditutupi oleh selimut.
Pihak-pihak yang diberi izin khusus untuk membesuk Wiranto hanya diperbolehkan berada di ruang perawatan sekitar dua menit.
Wiranto tidak bisa bicara banyak. Suaranya lemah, dan wajahnya terlihat pucat.
Kepada yang membesuk, mantan Panglima TNI ini meminta agar dirinya didoakan.
Baca Juga: Cuit Penusukan Wiranto Rekayasa, Hanum Rais Jadi Trending Topic
meminta agar segala insinuasi dan imajinasi mengenai kondisi Wiranto
agar dihentikan.
Saya terus terang, berlinang airmata saya tadi. Bagaimana seorang
jenderal yang begitu gagah, tadi tergeletak dengan peralatan-peralatan
medis melekat di tubuhnya,” ujarnya.
“Saya sangat marah pada penusuk itu setelah melihat kondisi beliau.
Pernyataan yang mengatakan ini sandiwara, itu (maaf) bullshit. Benar.
Saya melihat sendiri,” demikian katanya. (rmol)