Suasana Pembahasan |
PALEMBANG, StasiunBerita – Puluhan aktivis Sumsel, Kota Palembang melakukan diskusi Pembahasan Paripurna Hasil Rumusan Tim Perumus Komite Reforma
Agraria Sumatera Selatan, di di Cafe KopiNian, Sekip Ujung, Kota Palembang, Prov.Sumsel, Senin (14/10/2019).
Agraria Sumatera Selatan, di di Cafe KopiNian, Sekip Ujung, Kota Palembang, Prov.Sumsel, Senin (14/10/2019).
Tampak diskusi dihadiri: J.J. Polong (Ketua Tim Perumus
Komite Reforma Agraria Sumsel), dihadiri Anggota Tim Perumus Komite
Reforma Agraria Sumsel: Syapran Suparno, Anwar Sadat, Dedek Chaniago,
S.Y. Partogi Sitinjak, Edi Susilo, Dedi Marhaen, B. Suzanna, Risdiana,
dan Mursidah serta diikuti pulahan orang Aktivis Sosial ldi Kota
Palembang lainya seperti Mifhatul Firdaus, Charma Aprianto, Sukma Hidayat dan
Rubi Indiarta dll.
Komite Reforma Agraria Sumsel), dihadiri Anggota Tim Perumus Komite
Reforma Agraria Sumsel: Syapran Suparno, Anwar Sadat, Dedek Chaniago,
S.Y. Partogi Sitinjak, Edi Susilo, Dedi Marhaen, B. Suzanna, Risdiana,
dan Mursidah serta diikuti pulahan orang Aktivis Sosial ldi Kota
Palembang lainya seperti Mifhatul Firdaus, Charma Aprianto, Sukma Hidayat dan
Rubi Indiarta dll.
Dedek Chaniago mengatakan Diskusi ini merupakan tindak lanjut pada rapat sebelumnya Pada 7
Oktober 2019, telah di bentuk dan di sepakati oleh peserta diskusi
dari berbagai Organisasi Tani dan pendamping Tani serta indifidu dan
peduli memperjuangkan Reforma Agraria.”Katanya
Oktober 2019, telah di bentuk dan di sepakati oleh peserta diskusi
dari berbagai Organisasi Tani dan pendamping Tani serta indifidu dan
peduli memperjuangkan Reforma Agraria.”Katanya
Pembentukan dari Komite Reforma Agraria Sumatera Selatan adalah Forum
Strategis untuk membantu kerja kawan-kawan yang sudah dari dulu
mewujudkan perjuangan Reforma Agraria serta akan menjadi sebuat wadah
kampanye bersama dalam dan untuk mewujudkan perjuangan Reforma Agraria.
Strategis untuk membantu kerja kawan-kawan yang sudah dari dulu
mewujudkan perjuangan Reforma Agraria serta akan menjadi sebuat wadah
kampanye bersama dalam dan untuk mewujudkan perjuangan Reforma Agraria.
“Tujuan pembentukan Komite Reforma Agraria Sumsel adalah Mewujudkan percepatan Reforma Agraria, yang saat ini dinilainya belum maksimal oleh pemerintah.”Tandasnya Dedek.
Sementara itu berdasarkan hasil diskusi saat diwawancarai StasiunBerita kepada J.J Palong mengatakan yang intinya bahwa draf aturan pada rapat sebelumnya pada 7 Oktober 2019 oleh 10 orang tim
perumus pada umumnya disepakati peserta diskusi saat ini.
perumus pada umumnya disepakati peserta diskusi saat ini.
“Untuk yang pertamanya kalinya nanti akan dilakukan Musyawarah Besar (Mubes) terlebih dahulu, bukan kongres. “Katanya
Lanjutnya Saat ini sudah ada 18 organisasi dan 23 individu yang bergabung dalam pembentukan Komite Reforma Agraria Sumatera Selatan.
“Sementara rencananya pada 10 Desember 2019 akan dilakukan Mubes-nya. Sementara
untuk tempat masih tentatif, namun inginya di Asrama Haji Palembang,
Wisma Atlit atau Bumi Perkemahan Candradimuka.”Ujarnya
untuk tempat masih tentatif, namun inginya di Asrama Haji Palembang,
Wisma Atlit atau Bumi Perkemahan Candradimuka.”Ujarnya
Sementara itu, Untuk Ketua OC atau ketua pelaksana Mubes disepakati Dedek Chaniago dan Sekretaris Pelaksana Edi Susilo.
Selain itu menurutnya, Dalam Mubes kedepan akan dibahas Statuta yang meliputi: Program kerja dan memilih kepengurusan yang diantaranya:
1) Tim pengarah Komite Reforma Agraria Sumsel.
2) Badan pelaksana harian yang diketuai dengan nama koordinator Komite Reforma Agraria Sumsel.
“Tambahnya Estimasi peserta Mubes Komite Reforma Agraria Sumsel diperkirakan sekitar 500 orang aktivis di Prov.Sumsel, bahkan lebih.
Untuk diketahui pula, kedepan setelah terbentuk dan 3 tahun kepengurusan Komite Reforma Agraria Sumsel
berakhir, pergantian kepengurusan dalam Mubes-nya berganti nama menjadi
Kongres sebagai puncak pengambilan keputusan atau pemilihan tim pengarah dan ketua pelaksana harian koordinator Komite Reforma Agraria Sumsel.”Tandasnya J.J Polong. [JiarRed].