Merinding! Ahli Bumi Sebut Dentuman Misterius di Jabodetabek Berasal dari Longsoran Bawah Tanah

oleh -153 Dilihat
oleh
Merinding! Ahli Bumi Sebut Dentuman Misterius di Jabodetabek Berasal dari Longsoran Bawah Tanah
Stasiun Berita – Sampai saat ini belum diketahui asal dentuman yang mengagetkan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, antara Jumat 10 April malam hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari belum terpecahkan.

Ahli dari Laboratorium Bumi dan Antariksa Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, Judhistira Aria Utama menduga, suara dentuman itu berasal dari longsoran bawah tanah.

“Suaranya terdengar dari dalam bumi seperti suara meriam dan berulang meski tidak jeda waktunya. Boleh jadi bersumber dari longsoran bawah tanah. Longsoran yang dipicu deformasi batuan yang melampaui batas elastisitas batuan akan disertai pelepasan energi yang terdengar sebagai suara dentuman,” kata Judhistira dalam keterangannya, Sabtu (11/4/2020).

Kendati demikian, dirinya mengaku belum bisa menyimpulkan dentuman itu berasal dari daerah mana.

“Faktanya, PVMBG dan BMKG juga sudah membantah kemungkinan dari gempa (tidak ada gempa kekuatan besar yang sedang terjadi) maupun letusan gunung api,” ucapnya.

Dia juga tidak sependapat jika dentuman itu berasal dari peristiwa atmosferik atau yang terjadi di atmosfer. Dia menjelaskan, tak ada masyarakat yang melihat adanya benda terbang yang sedang bergerak dengan kecepatan suara.

“Bila diasumsikan sumber dentuman dari peristiwa atmosferik faktanya tidak ada yang melihat benda terbang yang sedang bergerak dengan kecepatan suara. Demikian pula tidak ada saksi mata yang melihat adanya meteor besar yang disebut fireball atau bollide,” ujar Judhistira.

Anak Krakatau sendiri memang meletus, Jumat (10/4/2020) malam. Warga Kalianda, Lampung Selatan, lari ke tempat yang lebih tinggi, setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM di situs magma.vsi.esdm.go.id, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak dua kali pada Jumat malam. Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut

Sementara, letusan  kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut. [teropongsenayan]

    No More Posts Available.

    No more pages to load.