Mahasiswa Makassar Ancam Demo Besar-Besar’an di Hari Pelantikan Jokowi-Ma’ruf

oleh
oleh

MAKASSAR-SULSEL, StasiunBerita – Mahasiswa di Makassar, khususnya mahasiswa dari kampus Universitas
Negeri Makassar (UNM) dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar berunjuk rasa hari ini, Jumat, (18/10/2019). Namun, mereka hanya
menggelar di depan kampusnya masing-masing yakni di Jalan AP Pettarani
dan Jalan Alauddin.
Mereka mengancam akan menggelar aksi lebih besar lagi pada tanggal
20 Oktober, tepat di hari pelantikan presiden dan wakil presiden periode
2019-2024 bila tuntutan tak didengarkan pemerintah.
Dalam
aksinya hari ini, mahasiswa memblokir jalan . Sebagian badan jalan
dijadikan ruang unjuk rasa dan bakar ban-ban bekas. Mereka memprotes
keras larangan berunjuk rasa oleh polisi.

“Kapolda tidak berwenang untuk melarang kami berdemonstrasi, melarang
sampaikan aspirasi di depan publik,” kata Muhammad Aqsa BS, koordinator
lapangan aksi unjuk rasa mahasiswa UNM atas nama Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) UNM.

Di spanduk yang mereka bentangkan, tuntutan yang tertulis berbunyi tunda pelantikan, selesaikan sejumlah permasalahan.
“Kami
sebenarnya tidak ada tujuan untuk mengganggu pelantikan tapi kalau
tuntutan kami tidak diindahkan karena kami jauh dari Jakarta maka kami
akan turun lagi tanggal 20 Oktober nanti,” kata Aqsa.
Dia
menambahkan,  tuntutan yang akan diusung dalam aksi besar-besaran 20
Oktober mendatang adalah segera terbitkan Perpu KPK, selesaikan kasus
pelanggaran HAM mulai dari tragedi trisaksi, kematian Munir hingga
penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Tuntutan lain adalah
selesaikan  masalah asap di Sumatera dan Kalimantan dan menolak RUU yang
tidak pro rakyat.
Sementara itu, mahasiswa
Unismuh Makassar atas nama Gerakan Mahasiswa Sospol Unismuh yang juga
turun aksi menyatakan aksinya hari ini adalah hari pertama dari
rangkaian aksi maraton yang akan mereka gelar hingga 21 Oktober nanti
pasca pelantikan presiden.
Muhammad Imam
Anugrah, salah seorang orator dari unjuk rasa mahasiswa Unismuh ini
mengatakan, banyak aspirasi mereka yang digaungkan sejak 24 September
lalu tidak sampai ke pusat.
Kata Imam, hari ini
turun ke jalan lagi dan akan terus berada di jalan jika aspirasi tidak
didengarkan seperti segera membuat Perpu KPK, tidak menjalankan UU yang
tidak pro rakyat dan menolak kenaikan tarif BPJS.
“Mahasiswa
Unismuh menyatakan tidak menolak pelantikan. Tapi sebagai mahasiswa
kami nyatakan menolak segala bentuk kebijakan yang tidak pro rakyat.
Ingat, kami akan turun lagi di jalan dengan jumlah massa yang lebih
besar,” katanya. (cnn.i)

    No More Posts Available.

    No more pages to load.