PALEMBANG-SUMSEL, StasiunBerita – Forum Komunikasi Mahasiswa Daerah (FKMD) Sumatera Selatan, Senin (7/10/2019),
melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sumatera Selatan dengan membawa ‘bingkisan “RAPOT MERAH 1 TAHUN KEPEMIMPINAN HD-MY”.
melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sumatera Selatan dengan membawa ‘bingkisan “RAPOT MERAH 1 TAHUN KEPEMIMPINAN HD-MY”.
Dalam orasinya Koordinator Lapangan Parlan Akbar mengatakan, kami dari Forum Komunikasi Mahasiswa Daerah (FKMD) Sumsel berkomitmen mengawasi kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Sumsel, dimana FKMD Sumsel terdiri dari organisasi kemahasiswaan yang berasal dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel.”Katanya
“Kami sebagai aktivis mahasiswa kedaerahan di Kota Palembang tetap menjadi Garda Terdepan dalam Social Control, Agent Of Change, dan Iron Stock.”Ujarnya
Menurutnya Parlan, momentum 1 tahun kepemimpinan Gebernur Sumsel H Herman Deru dengan Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya (HD-MY) merupakan ajang untuk mengkritisi, mengevaluasi, mengkontempelasi, menagih, mendesak, serta menuntut janji-janji pemerintah Provinsi Sumsel yang tertuang dalam visi misi serta cita-cita dan tujuan Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Sumsel itu sendiri saat mencalonkan diri pada Pilkada Sumsel 2018.”Tuturnya
Lanjutnya Parlan, mengatakan berbagai survey menunjukan kepuasan terhadap kinerja, namun aneh bin ajaib nyatanya hal itu tidak sesuai dengan realita, rakyat masih belum sejahtera justru menjurus pada sengsara.”Tandasnya.
Sementara itu,dalam orasinya Dicky Adrian menambahkan, melihat hari ini kepemimpinan HD-MY Selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel belum berhasil dalam mengelola SDA & SDM, kami dari mahasiswa daerah yang tergabung dalam FKMD Sumsel merasa sangat miris dan kecewa dikarenakan pemerintah hari ini tidak serius dalam membangun dan Perbaikan Sumsel.”Katanya
“Kami tetap komitmen dalam mengawasi kinerja dan kebijakan Pemerintah Provinsi selama 4 tahun kedepan”Tandasnya
Sementara itu, Koordinator Presedium FKMD Sumsel yang juga penangung jawab aksi unjuk rasa, Faisal Supriyanto dalam orasi membacakan aspirasi dan pernyataanya mengatakan:
1. Mendesak Pemerintah Membuat Regulasi Pergub Terkait Mitra Pemerintah Khususnya Organisasi Mahasiswa dan Pemuda Kedaerahan Terlibat dalam Kebijakan Pengawasan Anggaran Terkait Dana Desa di Sumatera Selatan.
2. Mendesak Pemerintah Provinsi Sumsel Mempercepat Pembenahan Infrastrukur, Perbaiki Jalan Rusak, Bangun Akses Jalan Antar Wilayah.
3. Mendesak Pemerintah Provinsi Sumsel Membenahi Bidang Pendidikan, Jalankan Kembali Sekolah Gratis Yang Mati Suri.
4. Mendesak Pemerintah Provinsi Sumsel untuk Membenahi Bidang Kesehatan, Berobat Gratis dengan hanya menunjukkan KTP.
5. Kami memintah pemerintah fokus dalam Membina Kehidupan Relijius, Bangun Rumah Tahfiz, Insentif Guru Ngaji dan sejenisnya.
6. Meminta pemerintah untuk membangun Desa Luhur Mandiri, melalui 10.000 sarjana Pendamping Desa per tahun, Program Pembangunan Desa di Sumatera Selatan.
7. Kami memintah pemerintah provinsi serius dalam membenahi Pasar & Hilirisasi Produk Perkebunan dan Pertanian.
8. Mendesak pemerintah provinsi untuk mengatasi Kemiskinan, Bantuan Sosial, Bantuan Modal Dan Bedah Rumah.
9. Mengajak pemerintah untuk membuka Wawasan Rakyat, Bangun Taman Bacaan Dan
Internet Desa.
Internet Desa.
10. Benahi Transportasi Publik, Pindahkan Angkutan Batubara Ke Jalan Khusus.
11. Mendesak pemerintah Provinsi Sumsel agar lebih fokus pencegahan Karhutlah
karena terbukti penangan terlalu sulit.
12. Kami mendesak pemerintah bersama-sama merumuskan program pencegahan
yang berkelanjutan sehingga kedepan Sumsel bebas asap.”Tandasnya Faisal
Sementara itu, saat menemui para mahasiswa pengunjukrasa, Sekretaris Daerah Sumatera
Selatan, Nasrul Umar mengatakan permohonan maaf Gubernur Sumsel tidak
dapat langsung menyambut kedatangan mahasiswa.”Katanya
Selatan, Nasrul Umar mengatakan permohonan maaf Gubernur Sumsel tidak
dapat langsung menyambut kedatangan mahasiswa.”Katanya
“Tadi Pak Gubernur, sudah menunggu sampai jam 14.00 WIB siang, tapi
kalian (mahasiswa, red), belum datang, karena ada acara jam 6 di
Jakarta, Pak Gubernur langsung berangkat,”Tambahnya.
kalian (mahasiswa, red), belum datang, karena ada acara jam 6 di
Jakarta, Pak Gubernur langsung berangkat,”Tambahnya.
Mengucapkan terimakasih atas kritikan serta evaluasi dari pandangan para mahasiswa pengunjukrasa, dan tentunya akan menjadi catatan masukan atau saran bagi Pemprov,Sumsel kedepan.
“Menegaskan bahwa semua kebijakan Gubernur HD-MY pro rakyat, jika ada yang salah itu pasti ulah oknum,”tandasnya. (jiarRed)