Kisah Hantu dari Desa Terkubur Ini Menarik Wisatawan Dunia

Desa Al Madam ialah sisa permukiman misterius yang tertutup gurun pasir. Tetapi sepinya dusun yang ada di Sharjah, Uni Emirat Arab itu menarik ketertarikan wisatawan. Walau sebenarnya desa terkubur tanpa ada masyarakat itu dipanggil sebagai desa hantu, seperti diambil dari CNN Travel.

Panggilan itu sebab minim info ihwal desa terkubur itu jadi kosong, sampai menimbulkan rumor masyarakat dari permukiman yang paling dekat dengan Al Madam. Contohnya, ada asumsi, jika dusun di Al Madam itu kosong sebab hantu Umm Duwais, roh wanita bermata kucing yang bawa parang.

Berdasar laporan CNN Travel, jika lihat bangunan di Desa Al Madam, masih ada beberapa barang yang ketinggalan. Pasir masuk seperti gelombang, mengalir melalui jendela, sampai hampir menumpuk rumah.

Mencuplik Atlas Obscura, dusun yang tertimbun pasir itu mempunyai beberapa panggilan, yakni desa tua, desa hantu, desa terkubur. Beberapa bangunan semuanya ada dalam timbunan pasir. Ada rumah yang mempunyai jendela di atap, karena itu wisatawan harus waspada saat mengambil langkah.

Tetapi narasi masalah hantu juga cuma jadi mahir angin saja. Sebab, keadaan desa itu menarik ketertarikan wisatawan.

Desa Al Madam dibiarkan masyarakat pada 1970-an karena badai pasir. Photo: Nuuskanen/Atlas Obscura

“Desa Hantu (Al Madam) sekarang bukan arah (tujuan) yang diputuskan dengan luas,” berdasar info S.Y. Sunil of Desert Safari Tours di Dubai. “Tetapi dengan setahap jadi tempat favorite buat beberapa pelacak.”

Menurut travel blogger asal Inggris, Vanessa Ball, dusun yang ada di lokasi Al Madam ialah satu rahasia yang dirahasiakan. Vanessa Ball pernah bertandang ke dusun itu pada 2019. Dusun yang tertutup pasir itu mengundang daya tarik untuk ditelusuri.

“Sejumlah besar pintu terbuka serta beberapa rumah tidak mempunyai pintu,” tuturnya. “Beberapa rumah mempunyai mosaik yang indah serta satu mempunyai mural panorama pada dinding.”

Vanessa Ball memandang penting untuk dusun di Al Madam masih sepi serta tidak mempunyai kepastian. “Itu akan kehilangan keindahan saat penuh dengan orang,” tuturnya.

Walau makin terkenal, faksi berkuasa ditempat tidak mempunyai gagasan untuk bikin tempat itu jadi komersial. Serta, tidak juga ada penetapan akses untuk ke Desa Al Madam. “Tidak ada gagasan untuk meningkatkan Al Madam jadi tempat wisata sekarang. Walau juga pelancong disilahkan untuk berkunjung ke,” kata jubir Pariwisata Sharjah.

Pada 2018, Yayasan Seni Sharjah pernah lakukan konsultasi publik untuk mencari background dusun di Al Madam itu. Berdasar info seorang pria yang akui pernah menikah di Desa Al Madam, desa itu dibuat pada pertengahan 1970-an. Badai pasir yang membuat desa itu tidak dapat ditempati. Info yang sama diambil juga oleh Atlas Obscura, jadi asal mula prediksi kehadiran dusun itu.

Sedang keterangan Yasser Elsheshtawy, profesor arsitektur di Kampus Columbia, mengatakan permukiman Al Madam berkaitan perumahan publik. Waktu itu jadi usaha modernisasi yang lebih luas sesudah penemuan cadangan minyak.

Pasir mengalir masuk lewat jendela, yang menyebabkan rumah-rumah di Desa Al Madam tertimbun pasir. Photo: Nuuskanen/Atlas Obscura

“Pemerintah ingin membuat negara serta memerlukan beberapa orang yang tinggal di kota-kota serta permukiman,” kata Elsheshtawy.

Sesudah kemerdekaan Uni Emirat Arab pada 1971, cadangan minyak yang dengan komersial besar sekali. Skema langkah hidup masyarakat juga beralih. “Mereka ingin geser dari itu.” Permukiman dusun di Al Madam itu ialah skema fundamen perumahan.

    No More Posts Available.

    No more pages to load.