beberapa yang tinggal di rumah kos di Jalan Mangga Besar IX Gang Langgar RT02/07 Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, repot mengatur beberapa barang punya mereka. Mereka tidak ingin tinggal disana pascakematian ironis yang menerpa Aam Aminah (31), di salah satunya kamar kos.
Nono (25), seorang penghuni kos menjelaskan, semenjak ditemukannya mayat Aam, situasi rumah kos jadi seram.
“Ditambah lagi ia mati dibunuh serta mayatnya telah membusuk. Saya ingin secepatnya geser dari sini,” tuturnya, Sabtu(28/12/2013).
Muka tegang diperlihatkan Wulan (24). Tempati kamar bertemu dengan kamar Aam, diakuinya tidak kerasan ada di dalam rumah kos itu.
“Baunya belum hilang. Ini saya cari tempat kos baru. Sesaat saya nginep di hotel dahulu. Takut jika di sini,” katanya.
Kematian Aam tersisa getir yang menyayat. Wanita asal Indramayu itu diketemukan meninggal membusuk dengan cedera tusuk dibagian rusuk pada Jumat (27/12/2013) malam seputar jam 19.30 WIB.
Masyarakat menggedor kamarnya sesudah mereka tidak kuat dengan berbau bangkai yang tercium beberapa waktu awalnya. Direncanakan Aam meninggal 3 atau 4 hari sebelum diketemukan.
Dedi Purwanto ketua RT ditempat menceritakan, pada Jumat sore saat dianya pulang kerja, adik pemilik kos namanya Yeye memanggilnya serta memberitahu ada berbau menusuk seperti berbau bangkai di lantai dua rumah kos itu.
Sesudah dijelajahi, nyatanya berbau itu datang dari kamar nomor 204 yang ditempati Aam.
“Saya putuskan untuk menyebut masyarakat lain bermaksud jadi saksi jika memang berlangsung apa-apa. Jam 1/2 delapan, waktu kami dobrak pintu kamar, nyatanya telah ada mayat,” tuturnya.
Menurut Dedi, waktu itu keadaan kamar benar-benar gelap. Ia juga menyorot isi ruang dengan satu senter.
“Tempatnya ia miring, menghadap ke tembok. Ia telanjang. Tetapi tubuhnya tertutup oleh bad cover. Cuma terlihat paha belakangnya. Sesaat ada sisa darah yang telah jadi kering di seputar jenazah,” katanya.
Pada saat bertepatan, di luar rumah kos itu mendadak seorang wanita namanya Mety (44) berteriak histeris. Ia kerasukan.
“Ia berteriak-teriak tuturnya ia ditusuk-tusuk dengan pisau, tubuhnya disilet serta dicekik. Motornya dibawa lelaki mengarah yang jauh. Ia tetap menunjuk ke rumah kos itu, ke kamar Aam. Ia katakan, ‘jangan lihat-lihat tubuh saya, saya malu,” tutur Dedi.
Masyarakat menyangka arwah Aam yang merasuki badan Mety.
“Tetapi waktu ditanyakan padanya siapa yang membunuhnya, ia katakan ia tidak bisa menjelaskannya. Ada yang melarang. Saya tidak tahu apa tujuannya,” kata Dedi.
Cerita mistis sebelum ditemukannya mayat Aam dirasakan masyarakat seputar. Menurut Dedi, pada Kamis malam beberapa masyarakat dengar suara tangisan serta pekikan meminta tolong dari di rumah kos itu.
“Itu urutan mayat belum diketemukan. Kemungkinan Aam meminta tolong sama masyarakat,” tuturnya.
Sejak mayatnya diketemukan, Dedi memberikan tambahan, kejadian-kejadian mistis tidak berlangsung.
Dedi percaya Aam meninggal dengan dibunuh.
“Sebab cocok kita dobrak pintunya dalam urutan dikunci di luar. Disamping itu badan korban penuh cedera,” tuturnya.