StasiunBerita – Aneh tetapi nyata, jika tiap insiden mati terbenam di Bengawan solo, bermacam-macam penyebabnya. Terhitung yang terbanyak salah satunya tidak dapat berenang.
Tapi penulis pernah dengar narasi serta mencatat, orang yang pernah terbenam (Klelep) di bengawan solo, persisnya dalam suatu cekungan sungai yang dalam (kedung), sebutlah saja namanya Tinul.
Menurut narasi Tinul, waktu itu dia tengah cari Kijing bersama dengan lima topiknya. Saat sedang menyelam (nylurupi) kijing, nyatanya Tinul seperti bertemu keluarga yang telah mati di bengawan.
Sebab lama tidak tampil kepermukaan, topiknya menyebut, serta Tinul langsung dengar, serta yang terlihat keluarga itu beralih muka jadi ikan besar yang seolah ingin mencengkeram, lantas dengan reflek Tinul ada serta bergegas kedaratan.
Sesudah sadar, narasi memiliki narasi, nyatanya di alam ghoib saluran bengawan solo itu, seolah-olah ada beberapa kegemaran, mulai mainan atau makanan. Karena itu jangan bingung bila orang wafat di bengawan tetap tidak jauh.
Karena itu walaupun musim kemarau air tidak berapa, tapi dapat membuat orang terbenam serta wafat, terutamanya orang yang jauh tempat tinggalnya. Atau belum jadi anggota masih/ tetangga baru serta tidak membersihkan muka 3 kali (Menurut mitos).
Seperti keadaan Sahrul bocah kelas 6 SD yang wafat sebab terbenam tempo hari Selasa (21/08/2018). yang diketemukan pun tidak jauh dari tempat insiden, ini bermakna kemungkinan ya semacam itu barusan (Narasi mistis), yaitu cukup bermain – main di seputar tempat sampai tidak sadarkan diri di alam bawah sadar.
Hanya terkadang beberapa orang narasi, dia anggap tidak sungguhan. Walau sebenarnya penulis yakin jika syetan di air ada juga.
Konon beritanya, pada musim kemarau ini, umumnya beberapa kuli angkut pasir banyak yang temukan Tengkorak kepala manusia.
Dengan wafatnya Sahrul ini, silahkan kita buat jadi pengalaman , serta jangan dipandang mudah, seandainya airnya surut bukan bermakna bebas serta tidak jadi masalah. Sedang jika musim semacam ini karena itu gampang jadi sumber Bencana. Walaupun, air tidak berapa.
Bila bengawan pasang, setan air yang konon sebutannya inggo – inggi, beralihnya jadi ikan besar. Senang memburu, karena itu tinggal siapa yang apes untuk dapat diperdaya inggo-inggi.
Sahrul diketemukan,seputar jam 07.34.Wib. menurut penulis ada benarnya seperti narasi dari Tinul, jika bermainnya tetap tidak jauh dari tempat insiden. Hanya manusia terkadang tidak berpikir,semacam itu, serta meremehkan. [*}